KEPEMIMPINAN
DEFINISI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yaitu membuat orang lain menyelesaikan pekerjaan, mempertahankan semangat kerja dan memotivasi bawahan(Dessler, 1997). Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi prestasi suatu organisasi karena kepemimpinan merupakan aktivitas yang utama dimana tujuan organisasi dapat dicapai. Adapun beberapa definisi kepemimpinan menurut beberapa para ahli:
Kepemimpinan menurut Yulk (1998) yaitu sebagai proses mempengaruhi, yaitu mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa bagi para pengikut, pilihan dari sasaran bagi kelompok atauorganisasi, pengorganisasian dari aktivitas-aktivitas kerja untuk mencapai sasaran, pemeliharaan hubungan kerjasama dan team work, serta perolehan dukungan dan kerjasama dari orang-orang yang berada di luar kelompok atau organisasi.
Menurut Davis dan Newstrom dalam Soetjipto (2002) kepemimpinan adalah proses mendorong dan membantu orang lain untuk bekerja dengan antusias mencapai tujuan. Menurut Siagian (2004) kepemimpinan adalah kemampuan seseoranguntuk mempengaruhi orang lain sedemikian rupa sehingga orang lain mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu tidak disenanginya.
Sama halnya dengan Hasibuan (2005) kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
French dan Raven dalam Gibson, et al., 1997 menyatakan bahwa kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin dapat bersumber dari :
1. Reward power
yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai kemampuan dan sumber daya untuk memberikan penghargaan kepada bawahan yang mengikutiarahan-arahan pemimpinnya.
2. Coercive power
yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai kemampuan memberikan hukuman bagi bawahan yang tidak mengikuti arahan-arahan pemimpinnya.
3. Legitimate power
yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai hak untuk menggunakan pengaruh danotoritas yang dimilikinya.
4. Referent power
yang didasarkan atas identifikasi (pengenalan) bawahan terhadap sosok pemimpin. Para pemimpin dapat menggunakan pengaruhnya karena karakteristik pribadi, reputasiatau karismanya.
5. Expert power
yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin adalah seseorang yang memiliki kompetensi dan mempunyai keahlian dalam bidangnya. Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagaisituasi.
TEORI KEPEMIMPINAN
Menurut Gitosudarmo dan Sudito (2000) Teori kepemimpinan dapat dibedakan menjadi empat yaitu :
- Teori Sifat. Para peneliti mencoba menemukan karakteristik-karakteristik individu yang membedakan pemimpin yang berhasil dan pemimpin yang gagal. Peneliti mencoba mengaitkan karakteristik-karakteristik seperti kepribadian, emosional, fisik intelektual, dan karakteristik lainnya. Teori-teori yang mencari karakter kepribadian, sosial, fisik, atau intelektual yang membedakan pemimpin dari bukan pemimpin (Robbins, 1997).
- Teori Perilaku. Teori ini timbul sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap teori sifat tentang kepemimpinan. Maka peneliti memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin tentang apa yang akandilakukan pemimpin dan bagaimana cara melakukannya. Keberhasilan dari pemimpin tergantung pada gaya kepemimpinan yang akan diterapkannya. Menurut Robbins(1997) teori perilaku adalah teori-teori yang mengemukakan bahwa perilaku spesifik yang membedakan pemimpin dari bukan pemimpin.
- Teori Situasional Efektivitas dari pemimpin tidak hanya ditentukan oleh gaya kepemimpinan tetapi juga ditentukan oleh situasi yang ada dalam kepemimpinan tersebut. Faktor situasional meliputikarakteristik dari pimpinan dan bawahan, sifat dari tugas, struktur kelompok dan jenis dari penguatan. Menurut Stoner dan Freeman (1996) bahwa pendekatan kepemimpinan yang menguraikan bagaimana pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sebagai respon pada keinginan untuk berhasil dalam pekerjaan, pengalaman, kemampuan dan kemauan dari bawahan mereka yang terus berubah.
- Teori Atribusi. Pemimpin pada dasarnya adalah pengolah informasi. Dengan demikian pemimpin akan mencari informasi tentang sesuatu hal yang terjadi dan berusaha mencari penyebabnya yang akan dipergunakan sebagai pedoman perilaku pemimpin. Robbins(1997) mengemukakan bahwa kepemimpinan semata-mata suatu atribusi yang dibuat orang bagi individu-individu lain.
- Menurut Hersey dan Blanchard (1982) gaya kepemimpinan seseorang adalah pola perilaku yang dilakukan oleh orang tersebut pada waktu berupaya mempengaruhi aktivitas orang lain seperti yang dilihat oleh orang lain.
- Gaya kepemimpinan adalah berbagai tingkahlaku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja (Stoner dan Freeman, 1996).
- Gaya kepemimpinan dibagi menjadi dua dimensi penting menurut Edwin A. Fleisman, E.F. Harris dan H.E. Burtt dalam OhioState Study mengenai Leadership and Supervision in Industry Tahun1955, yaitu kepemimpinan atas dasar struktur dan berdasarkan pertimbangan (Gibson, et al., 1997). Kepemimpinan atas dasar struktur menekankan struktur tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan bawahan. Kepemimpinan berdasarkan pertimbangan menunjukkan gaya memimpin yang memberikan perhatian atau dukungan terhadap bawahan.
KESIMPULAN
Jika saya menjadi seorang pemimpin, saya akan menggunakan gaya kempemimpinan yang dikemukakan oleh Stoner dan Freeman, karena dengan gaya kepemimpinan yang seperti ini saya dapat mengekspresikan diri saya sendiri tanpa mengikuti gaya atau sifat yang dimiliki oleh pemimpin lain, dalam menjalankan segala misi yang saya akan kerjakan bersama team atau bawahan saya.