Thursday, July 18, 2013

tugas softskill 1


Karakteristik Signal Ucapan Pada  Penderita Disfungsi Fonologis Untuk Identifikasi Prosodi Kemampuan Bicara Menggunakan Tools Speech Filing System

·         LATAR BELAKANG PENELITIAN

Gangguan fonologis atau disfungsi fonologis merujuk pada model gangguan bicara yang dapat diukur berdasarkan perkembangan usia anak dan kecerdasannya. Ganguan tersebut secara praktis dapat disebut sebagai bentuk ketidaktepatan atau keterlambatan aspek bicara pada anak. Bentuk gangguan yang dapat diidentifikasi terdiri atas kesalahan dalam produksi suara, subtitusi satu suara dengan suara lain, dan menghilangkan suara tertentu seperti konsonan akhir. Kesulitan tersebut bagi anak tentunya dapat mengganggu kemampuan akademik dan komunikasi sosial.

Melalui analisis fonologi prosodi akan ditemukan aliran bicara yang diatur dalam sebuah himpunan unit fonologi. Hal ini merujuk pada teori interaksi antara fonologi dan komponen dari tata bahasa. Interaksi, dalam bentuk aturan pemetaan yang membangun struktur fonologis berdasarkan pengertian morfologi, sintaksis, dan semantik, menyediakan set unit fonologi yang diperlukan untuk mengkarakterisasi domain aplikasi dari sejumlah besar aturan fonologis.

Pada kasus disfungsi fonologis yang parah seperti b, m, t, d, n, dan h sering keliru diucapkan. Satu atau banyak suara bicara mungkin terkena , tetapi suara vokal tidak padahal fungsi intonasi yang utama adalah mengorganisasikan wacana lisan menjadi unit-unit dipahami, tanda baca, kapitalisasi dan paragraf yang tertulis. Signaling organisasi isi informasi dari pesan dan menunjukkan makna gramatikal dan sikap bicara anak. Melalui intonasi kalimat tersebut dapat diorganisasikan jenis bahasa lisan ke dalam unit intonasi yang disebut nada suara.

Untuk dapat menganalisis signal ucapan pada kasus disfungsi fonologis ini akan dimanfaatkan perangkat lunak Speech Filing System (SFS) yang pertama kali diperkenalan pada april 2000. Di mana perangkat lunak ini mampu menampilkan gelombang signal wicara dalam bentuk spektogram dan pitch yang menunjukan pola perubahan frekuensi dasar setiap waktu yang tidak lain menggambarkan prosodi atau intonasi dari signal ucapan.

Fonologi prosodi dikemukakan oleh Firth yang mencakup ciri lain di luar konsonan dan vokal berupa tingkat suku kata, kata, frase, dan kalimat (Daniel, 1991). Prosodi dapat dibagi menjadi beberapa komponen penting yaitu prosodi suku kata, prosodi bagian kalimat berupa pemanjangan, nada, tekanan, hubungan nada antara suku kata, dan suku kata, serta prosodi kalimat berupa intonasi. Analisis prosodi digunakan untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang eksplisit fonologis berdasarkan ciri fonetik dan menghubungkannya dengan analisis tata bahasa.

Pengembangan analisis prosodi masih menunjukkan belum banyaknya interaksi dengan kerangka teoritis lainnya Penelitian yang dikembangkan selanjutnya dilakukan oleh Zellig Harris, yang menunjukkan terdapat atribut bahasa sebagai aspek penting dari struktur fonologi seperti prosodi, yang cakupannya lebih besar dibandingkan segmen tunggal. Penelitian tentang konsep fonologi dilakukan oleh Liberman dan Pangeran (1977), Selkirk (1980; 1984), Beckman dan Pierrehumbert (1986), Nespor dan Vogel (1983), dan Ladd (1986; Ladd dan Campbell, 1991).

Banyak penelitian yang memanfatkan perangkat lunak SFS ini, diantaranya Hyunsong Chung dari Department of Phonetics and Linguistics sejak tahun 2000 melakukan penelitian tentang Consonantal and Prosodic Influences on Korean Vowel Duration.

Tahun 2001 ,Muhammad Subali melakukan penelitian dengan judul Kalman Filter untuk pemilihan DIPONE pada pensitesa suara Bahasa Indonesia.

Tahun 2006 Muhammad subali melakukan penelitian dengan judul Model Linier Dinamik untuk pemilihan DIPONE pada pensitesa suara Bahasa Indonesia.

Tahun 2007 Harveen Khaila dengan peneltian A Phonetics and Phonological Study Of  So  Called  ‘Buccal’  Speech  Produced  By  two Long-Term tracheostomised Children.

Biljana Prica pada tahun 2010 dengan penelitian Recognition of Vowels in Continous Speech by Using Formants. Muhammad Subali pada tahun 2010 melakukan penelitian dengan judul Prosody Model Analysis Of Bahasa Indonesia Speech Synthesizer Using Speech Filing System.

Unit bunyi terkecil yang dapat dibedakan oleh manusia disebut fonem.
Suatu ucapan kata atau kalimat pada prinsipnya dapat dilihat sebagai urutan fonem.
Himpunan fonem yang ada dalam suatu bahasa berbeda-beda. Setiap fonem disimbolkan dengan suatu symbol yang unik. Sinyal ucapan vokal memiliki bentuk kuasi periodik seperti terlihat pada Gambar 1.1.

Setiap vokal mempunyai komponen frekuensi tertentu yang membedakan karakter satu fonem vokal dengan fonem vokal lainnya, seperti terlihat pada spektogram Gambar 1.2.
Fonem vokal Bahasa Inggris mencakup fonem-fonem /IY/, /IH/, /EH/, /AE/, /AA/, /ER/,/AH/, /AX/, /AO/, /UW/, /UH/, dan /OW/.
Gambar 1.1.Bentuk Signal Ucapan Vokal Bahasa


Gambar 1.2  Spektogram  Signal  Ucapan  Vokal


·         TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini adalah mengidentifikasi prosodi melalui karakteristik signal ucapan pada penderita disfungsi fonologis.Luaran penelitian ini adalah model prosodi yang akan digunakan dan dikembangkan pada penelitian berikutnya untuk mendeteksi keterlambatan dalam disfungsi fonologis dalam meningkatkan ketrampilan bicara anak-anak yang berpartisipasi.


·         TARGET PENELITIAN

Individu yang menderita disfungsi fonologis terutama anak-anak.



·         METODE PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari perekaman suara sejumlah orang yang menderita disfingsi fonologis diambil secara langsung melalui sistem perangkat keras yang terintegrasi dengan perangkat lunak. Data sekunder berasal dari hasil analisi menggunakan perangkat lunak speech filing system dalam bentuk karakteristik signal ucapan yang menunjukkan prosodi untuk setiap kata yang diucapkan. Data sekunder ini digunakan untuk pembangunan metode dan uji coba algoritma terapi bicara .Lima kata yang di ujikan terdiri dari kata /ayam/, /balón/, /bola/, /buku/ dan  /lampu/.



·         HASIL & PEMBAHASAN

Dengan menggunakan perangkat lunak Speech filing System untuk setiap kata yang diucapkan diperoleh pola prosodi seperti pada gambar 3.1a sampai dengan 3.1e.

Gambar 3.1a..Prosodi kata /AYAM/


Gambar 3.1b..Prosodi kata /BALON/

Gambar 3.1c..Prosodi kata /BOLA/

Gambar 3.1d..Prosodi kata /BUKU/

Gambar 3.1e..Prosodi kata /LAMPU/


Berdasarkan data signal prosodi di atas diperoleh hasil sebagai berikut. Untuk pengucapan suku kata yang konsonan /b/ dan / l/ tidak terdapat perubahan frekuensi dasar pada durasi tertentu 0,1 s sampai 0,4 s dan terdapat terputusnya signal untuk waktu antara 0,718 sampai dengan 0,789 s saat peralihan konsonan /m/ ke /p/ pada kata /lampu/.Demikian juga pada kata /buku/ terdapat terputusnya signal pada waktu antara 0,340 s sampai dengan 0,528 s. Hal ini mengindikasikan terdapatnya kesulitan pada alat ucap dalam membangkitkan konsonan /b/ dan /l/.Sedangkan untuk vocal relative menghasikan variasi frekuensi dasar yang sesuai.


·         KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan
Dari uji coba dan analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat ke tidak jelasan pengucapan untuk konsonan konsonan, dan perlihan pengucapan konsonan ke konsonan atau vocal ke konsonan.

Saran
Perlu dilakukan pengujian dengan variasi sampel yang banyak, dan dengan proses perekaman pada tempat yang jauh dari kebisingan.Data analisis dapat ditindak lanjuti untuk penelitian pembuatan algoritma terapi pengucapan

SUMBER

No comments:

Post a Comment